Mungkin ini tragedi terbesar bagi sebuah klub sepakbola, bagaimana tidak, semua pemain inti ditambah lagi dengan staf kepelatihan dan petinggi klub meninnggal dunia. Itulah tragedi yang dialami Torino FC saat berada dalam masa kejayaannya. Tragedi Superga. Pesawat yang ditumpangi Tim Torino menabarak bukit Superga, bukit yang memiliki ketinggian sekitar 670 meter.
Saat itu Torino baru saja pulang dari pertandingan persahabatan melawan Benefica. Francisco Jose Ferreira Kapten Benfica dan Timnas Portugal, berniat gantung sepatu. Ferreira lalu mengundang sahabat dan pemain yang paling dihormatinya, Valentino Mazzola, untuk melakukan pertandingan persahabatan di Portugal.
Sebelum tanggal 4 mei 1949, Torino FC adalah Tim adidaya, Juara Serie A lima kali beruntun, 1943, 1946, 1947 dan 1948, 1949 tim tertangguh di Italia dan salah satu tim terkuat di Eropa. Tapi setelah peristiwea itu semua runtuh, bayangkan, 18 dari 31 penumpang yang tewas tersebut merupakan skuad inti Torino. Padahal 70 persen kekuatan Timnas Italia juga ada di Torino. Klub berjulukan "El Toro" itu menyumbang 7 pemain untuk Gli Azzurri. Salah satunya, Valentino Mazzola, kapten dari segala kapten, ayah dari legenda Inter Milan, Sandro Mazzola.
Bisa ditebak, Pasca Kejadian itu, pamor Torino langsung padam. Sempat meraih juara lagi di tahun 1976, tapi tidak mampu bertahan, bahkan beberapa tahun terakhir Torino Fc harus terdegradasi ke Serie B. Namun dimusim ini, 2012-2013 el Toro kembali di Serie A.
Para Korban Superga:
Pemain
V Bacigalupo, G Gabetto, V Mazzola, To Ballarin, R Grava, R Menti, D Ballarin, C Grezar, P Operto, Bongiorni, Loik, F Ossola, And Castigliano, V Maroso, M Rigamonti, R Fadini, D Martelli, dan J Schubert.
Manajemen
Civelleri, To Agnisetta, And Egrierbstein, L Lievesley, dan Or Cortina.
Wartawan
R Casalbore, L Cavallero, dan R Tosatti.
Kru pesawat
C Bianciardi, To Pangrazzi, C D' Inca, To Bonaiuti, Colonn, dan Meroni.
Комментариев нет:
Отправить комментарий
Примечание. Отправлять комментарии могут только участники этого блога.